Kamis, 23 April 2015

National exam is coming...


In my opinion, exam is something that everyone must do for go up the next lever of education. Most of students afraid of national exam. They are afraid if they’re fail. Students must prepare theyself to face national exam with studyhard and always prayer to god. If they don’t prepare they self then worryfeeling will occur. Feeling worry about national examis not very important for me. Student’s must worry if they want to copy the other student’s answer when they have national exam. They copy other student’s answer because they unwilly to studyhard. It seems already bad tradition in our country.

National exam occur in elemantary school, junior high school, senior high school. Don’t worry about national exam. If we always worry about something maybe it can be realized. They must give their effort to do the exam alone than high score but copy other student’s answer. Exam is coming, disappear your worry, always study, positive thinking and convinced yourself that you can finish it well. RED/Sarah

All About Cigarette

  
Several work ago, there were some children used cigarette, so that, they must be punished. Cigarette very dangerous for human health. Many people died, because they’re use cigarette. Now, many children use cigarette, in junior high school moment. They’re use it, because scared to be said “not cool” from his friends. They are not to think hard after to do. Many people say that junior high school time is a criticaltime for then age boy or teen age girl. Because they’re in transition period phose of elemantary school until junior high school.
  
However many pictures illustrated of skull, at the packaging of cigarette. But, many people still like to use cigarette. That is become, because they are experience addiction. Cigarette can to give some of dangerous disease, like a heart attack, TBC lung cancer, to spoil the embryo, and many others.
  
So, let alone to not smoke, cause cigarette want to kill u !

RED/Sarah

Good or Bad Role Model

Sebuah Opini Pendidikan

Baru-baru ini saya membaca artikel tentang perbulutangkisan Indonesia yang selalu berada di bawah bayang-bayang China. Padahal kita masih ingat betapa berjayanya bulutangkis kita di masa lalu. Ada sebuah komentar menarik dari Rexy Mainaky, salah satu legenda ganda putra yang sekarang menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, mengenai fenomena ini. Beliau bertutur bahwa salah satu alasan mengapa ganda putra Indonesia pernah begitu ditakuti dan mampu mendominasi dalam dekade 90an adalah karena di Pelatnas mereka punya role model. Senior mampu menjadi role model bagi juniornya. Eddy Hartono/Rudi Gunawan mampu menjadi role model bagi Tony Gunawan/Halim Haryanto, kemudian seterusnya pada Rexy Mainaky/Ricky Subagja, lalu Chandra Wijaya/Sigit Budiarto misalnya. Namun setelah era Chandra/Sigit tali seakan terputus. Generasi selanjutnya hingga sekarang belum mampu membentuk estafet yang solid dalam mendominasi bulutangkis dunia.


Menarik mencermati tentang role model seperti yang diungkapkan oleh Rexy Mainaky tersebut. Hal yang sederhana sebenarnya: duplikasi. Hanya mencontoh saja. Namun merupakan material dasar dari bangunan besar bernama kebudayaan. Bukan hanya di bulu tangkis saja tentunya. Semua segi kehidupan memilikinya. Ya, semua segi kehidupan yang melibatkan daya dari budi (akal) manusia. Tidak terkecuali di sekolah.

Setiap sekolah memiliki budayanya sendiri, yang mengurat mengakar melalui proses panjang dalam membangun diri. Seiring perjalanan sekolah membentuk budaya yang sesuai dengan dirinya yang kemudian diperkuat oleh pandangan masyarakatnya dalam bentuk “citra baik” atau “nama buruk”. Sekolah teladan misalnya, adalah nama baik yang dilekatkan oleh masyarakat kepada sekolah yang terkenal memiliki budaya yang baik. Demikian sebaliknya dengan sekolah ‘pinggiran’ yang dilekati dengan nama kurang baik oleh masyarakat karena dianggap memiliki budaya yang kurang baik. Yang menarik untuk dicermati adalah mengapa ‘sekolah unggulan’ mampu menghasilkan lulusan yang “kebanyakan” baik (dalam hal karakter dan akademik) dan ‘sekolah pinggiran’ menghasilkan sebaliknya? Bukankah siswa di dalamnya sama-sama anak manusia dan di didik oleh guru yang juga manusia. Lalu, apa pembedanya?


Istilah role model di sini berasal dari teori modelling (peniruan) seperti dikemukakan Albert Bandura. Bandura mengemukakan bahwa sebagian manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain. Intinya adalah peniruan. Proses peniruan inilah yang saya ibaratkan sebagai material dasar pembentuk kebudayaan. Kebudayaan itu sendiri meskipun awalnya merupakan bentukan masyarakat sosial namun pada gilirannya kemudian kebudayaan itu yang membentuk masyarakat sosialnya. Melalui modelling (peniruan) inilah dengan sederhana kita dapat memahami bagaimana proses kebudayaan itu memberikan bentuk pada corak perilaku masyarakatnya. Penjelasan  sederhananya seperti ini: seseorang pengusaha sukses dan dermawan banyak disukai orang-orang disekitarnya. Penyuka itu sedikitnya tentu merasa tertarik terhadap sesuatu yang ada di dalam dirinya pengusaha yang dermawan tersebut. Ketertarikan yang muncul kemudian diikuti dengan keinginan untuk dapat mengikuti jejaknya. Kencenderungan peniruan akan muncul pada saat seperti ini, yaitu saat dimana seseorang merasa ingin mengikuti apa yang orang lain capai baik dari segi sikap, kerja keras, bahkan tingkah laku kesehariannya.

Kembali ke pertanyaan mengenai sekolah unggulan dan sekolah pinggiran tadi. Di sekolah teladan, mereka memiliki lingkungan dan budaya yang  kokoh sehingga siswa keluarannya pun kurang lebih sama kualitasnya. Kebanyakan siswanya (meskipun bukan keseluruhan) adalah siswa yang berprestasi dan berkepribadian. Meskipun tidak ada sosok yang memegang kendali secara kasat mata, namun yang menjaganya adalah nama baik sekolah yang akhirnya menyeleksi; anak yang mau masuk tentu anak yang memang sesuai dengan budaya itu. Anak nakal dan malas tentu tidak mau masuk sekolah unggulan karena mereka pikir tidak akan ketemu teman buat nakal. Anak-anak yang merasa tidak cocok untuk masuk ke sekolah unggulan kemudian terkumpul ke dalam sekolah yang sesuai dengan budaya yang mereka inginkan yaitu sekolah pinggiran. Jika diungkapkan dalam kalimat sederhana, pembeda antara sekolah unggulan dan sekolah pinggilan adalah sekolah unggulan memiliki banyak pilihan siswa baik dan berprestasi (good role model) sedangkan sekolah pinggiran memiliki banyak pilihan siswa yang kurang baik atau bahkan nakal (bad role model).



Lihat saja, di sekolah unggulan ada banyak good role model seperti: Ketua Osis yang cakap, Ketua PMR yang berprestasi, juara olahraga, medali emas olimpiade sains, pemain gitar yang menjadi idola sekolah, atau sekedar siswa yang selengehan tapi lancar dalam setiap mapel di kelas. Siswa baru yang masuk akan tentu akan mengidolakan dan ingin menjadi seperti mereka. Memang masih terdapat siswa yang malas dan nakal, namun bayangkan kebanyakan siswa tidak menyukai mereka, masih tahankah? Bandingkan dengan sekolah pinggiran dimana mereka justru memiliki lebih banyak bad role model, seperti: siswa nakal yang berani menantang gurunya, siswa yang merokok ketika jam sekolah, siswa yang setiap hari dihukum. Mereka di dalamnya justru berlomba-lomba dalam melakukan kenakalan. Siswa yang penurut dan rajin diejek ‘cupu (culun)’. Meskipun ada sebagian siswa yang rajin dan baik, namun apakah artinya jika dibandingkan dengan mereka?


Begitulah role model bekerja. Siswa di bawahnya adalah penerus budaya yang dibawa oleh kakak kelasnya, baik ataupun buruk. Merubahnya bukan pekerjaan mudah, namun bukan pula mustahil. Butuh kerja keras yang tidak mudah dan konsistensi dalam jangka yang panjang. Kuncinya adalah hal besar yang bagus terdiri dari detail yang bagus pula. Mulai dari detail-detailnya. Buat sebanyak mungkin siswa berprestasi dan berkepribadian. Berikan sebanyak mungkin pilihan good role model di sekolah. Pertahankan ritme itu dalam jangka yang lama sehingga mengakar sebagai budaya. Setelah itu, kita (guru) tidak perlu khawatir lagi akan siswa kita ketika mungkin tiba-tiba kita mati, sebab cetakan kebudayaan telah mantap terbentuk. Seperti Nabi Muhammad yang telah memberikan cetakan yang mantap bernama Islam, bahkan hingga sekarang setelah lebih dari 15 abad ia tinggalkan.

“Sesungguhnya, dalam diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik  (QS Al-Ahzab:21)”

RED/SlasiWidasmara

Senin, 13 April 2015

Gara - gara rumput palsu

Matahari hampir tenggelam, suasana terasa sangat tenang, yang terdengar hanya kicauan satu dua ekor burung. Langit yang berwarna oranye, dengan sedikit sentuhan warna biru dan putih terlihat seperti lukisan, apalagi dibingkai dengan pemandangan pantai berpasir putih yang ombaknya berdebur lembut, pohon kelapa yang tinggi melambai-lambai daunnya karena tertiup angin. Memang saat yang paling menyenangkan untuk bersantai. Aku, Adikku Sherril, Sepupuku Eddi, dan Kakek, sedang duduk di samping Villa kakek. Disana memang tersedia tempat untuk bersantai. Pemandangannya menghadap langsung ke pantai. Tapi Villa ini terletak di perbukitan, ada tebing curam yang memisahkan jarak pantai dengan Villa kakek, jadi tidak perlu takut kebanjiran karena pasang surut air laut. Untung kakek ada tangga keren yang menuju ke pantai, tangganya memang sangat panjang tapi aman, kakek bilang tangga itu sudah lama ada disana sejak sebelum Villa dibangun, dan tangga itu sudah diperbaharui beberapa kali. Kami bersantai, sekalian beristirahat. Aku, Sherril, mama dan Papa baru sampai jam 9 pagi tadi. Perjalanan kesini dengan pesawat memakan waktu 6 jam, transit memakan waktu 3 jam, sedangkan perjalanan dari Bandara kesini, selama 2 jam.

“ Mungkin besok” jawab kakek singkat. 

Kakek memang punya kebun cokelat, jaraknya tidak terlalu jauh dari sini, hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Ada seorang inspektur dan orang-orang upahan kakek disana, disana memang masih banyak perkebunan milik orang lain juga. Setiap tahun, Pak Inspektur akan mengirimkan cokelat. Tapi kakek bilang, tahun lalu Inspektur yang lama sudah pensiun dan digantikan oleh seorang Inspektur muda yang baru. Kakek pernah menerima 20 karung cokelat dulu . Kakek pandai mengolah Buah cokelat itu menjadi cokelat-cokelat yang lezat. Nenek, Mama dan Bibi juga bisa membuat kue cokelat.Kami berempat pun memperbincangkan hal-hal tidak penting yang membuat kami cekikikan. 

Malam tiba, kami sedang memanggang daging di halaman Villa, sambil memandangi bintang-bintang di langit di atas pantai. Bau khas daging bakar menambah semangat kami semua. Tidak terlalu ramai, hanya ada Kakek, nenek, Mama, papa, Paman dan Bibi ( Papa dan Mama Eddi), Aku, sherril dan Eddi. 9 orang. Kami bercanda sampai malam tiba, Liburan memang selalu menyenangkan.

             ..SKIP TIME..

Keesokkan paginya, kiriman cokelat benar-benar datang. Tapi yang di terima kakek hanya sebuah paket kecil berisi kaleng kecil. Sebuah perempatan muncul didahi kami semua. Kakek lalu membuka kalengnya, kami berebut melihat, tapi didalam sana hanya ada setengah kaleng buah cokelat. Kami saling menatap heran satu-sama lain. Kakek menggelengkan kepala tidak tau apa yang terjadi. Kakek lalu memutuskan untuk untuk pergi kesana, dia mengajak aku, Sherril dan Eddi. Dan kami segera berangkat tanpa menunggu lagi.Aku dan Sherril pernah kesana sekali, sedangkan Eddi bilang, ia sudah berkali-kali pergi kesana. Di sana sangat becek, kita tidak bisa kemana-mana kalau tidak menggunakan sepatu boot. Kalau mau ke perkebunan itu, kita harus melewati hutan yang lebat. Aku pernah melihat monyet-monyet berkeliaran di atas pohon mencari buah-buahan. Kakek bilang disini hidup berbagai jenis flora dan fauna, karena ini adalah hutan hujan. Kami melewati hutan dengan menaiki mobil jeep milik kakek, yang dikemudikan oleh pak Wisnu, supir kakek. Sherril sibuk bertanya pada kakek, apa kami bisa bertemu marsupilami disini. Kakek hanya tersenyum sambil bilang kalau marsupilami itu hanya ada di film, tapi mungkin kita bisa menemukannya kalau ada keajaiban. 

“ Perkebunannya sudah dekat..” kata pak Wisnu. Kami segera memakai sepatu Boot. Tapi sesampainya disana, alis kami bertaut satu sama lain.

“Bukankan 2 tahun yang lalu disini masih sangat becek Om ?” tanyaku pada pak Wisnu.

“Iya, betul, kenapa begini ? Apa rumput bisa tumbuh merata secepat ini diperkebunan seluas ini dalam setahun ?” Kata Pak Wisnu. 

Kami lalu memandangi sekeliling, rasanya sangat sepi disini, tidak seperti saat di hutan tadi. Kami memeriksa pohon-pohon, dan terlihat banyak bunga-bunga pohon cokelat semua pohon, tapi tidak kelihatan tanda-tanda kalau bunga itu akan menjelma jadi buah coklat. 

“Kenapa pohon coklatnya tidak berbuah Kek ? Apa kita tidak bisa makan cokelat lagi ?” tanya Sherril. 

“Kakek juga tidak tau sayang. Kakek pikir mungkin ini yang mempengaruhinya..” kata Kakek sambil memegang rerumputan, lalu mendudukinya. Kami juga ikut duduk.

“Aku merindukan babi-babi hutan yang biasanya berkeliaran disini, walaupun mereka membuat tempat ini becek, tapi babi-babi kecil terlihat sangat lucu. Mereka juga jinak.. heh.” Kata Eddi.

“Babi Hutan ?” tanyaku.

“Iya, disini memang biasanya banyak babi hutan..” kata Pak Wisnu sambil tersenyum

“Huuh... aku tidak suka Babi, aku senang karena sekarang tidak banyak nyamuk lagi. Dulu waktu kita ke sini, seluruh badanku gatal karena digigit serangga..” celetuk Sherril, kami berempat tertawa mengejek. 

Aku iseng mencabut rumput-rumput disekitar kakiku, tapi aku menemukan hal yang aneh.

“Ini bukan rumput asli, ini rumput sintetis.. Lihat !” kataku sambil menunjukkan rumputnya pada yang lain. 

Aku semakin bingung, ada apa sebenarnya. Pak Wisnu mencoba mengangkat rumput dibawah salah satu pohon, dan benar, rumput-rumput itu terangkat seperti karpet.

“Heeh... siapa yang iseng memasang rumput palsu disini ?” kata Kakek. 

Kami mengendikkan bahu. Aku beralih memperhatikan bunga di pohon cokelat. Aku memikirkan tentang semua yang dikatakan Eddie, Sherril, pak Wisnu dan kakek. Tentang Babi hutan, serangga , rumput sintetis, dan bunga pohon ini. Dan di dalam otakku semuanya itu menyambung menjadi penjelasan yang menurutku cukup masuk akal.

“Aku tahu..” kataku, keempat orang itu menatap kearahku. “Begini, aku pikir yang memasang rumput sintetis ini adalah pak inspektur.” Lanjutku.

“Kenapa ia melakukannya ?” kata kakek yang sepertinya jadi tertarik.

“Untuk menutupi ini..” jawabku sambil menginjak-injak tanah, bekas tempat pak Wisnu mencabut rumput sintetis tadi. 

“Mungkin, ia berpikir kalau disini diletakkan rumput sintetis, tidak akan ada lumpur lagi, maksudnya babi-babi tidak bisa membuat genangan lumpur lagi. Inspektur pikir, lumpur itu mengganggu. Aku ingat saat kesini dua tahun lalu, ada Inspektur yang pergi bersama kita. Aku pernah bertanya kenapa disini dibiarkan berlumpur ? kenapa jalanan disini tidak diberi semen atau semacamnya ?. tapi Ia Cuma menjawab: Semuanya harus saling bergantung satu-sama lain agar terbentuk sebuah ekosistem kebun nak. Yah, tapi aku tidak terlalu mengerti, jadi aku biarkan saja. Tapi sekarang aku mengerti.” Lanjutku panjang lebar.

“Lalu ?” Pak Wisnu, Eddi, dan kakek bertanya seakan tertarik dengan penjelasanku. 
Sedangkan Sherril menggaruk kepalanya yang tidak gatal, pertama kalau ia tidak mengerti. Dasar akan kecil.

“Begini, karena ada rumput sintetis ini, babi-babi hutan pergi menjauh, karena tidak bisa membuat genangan lumpur disini. Dan karena tidak ada genangan lumpur serangga-serangga tidak punya tempat untuk berkembang biak, karena biasanya serangga tinggal digenangan itu. Dan karena tidak ada serangga, tidak ada penyerbukan bunga. Di pelajaran kelas 6 SD kita pernah belajar tentang penyerbukan pada bunga. Benar kan Edd..?” tanyaku. Eddi hanya menggangguk.

“Nah, penyerbukan pada bunga dibantu oleh serangga. Tapi serangga sudah tidak ada lagi disini, dengan begitu, bunga-bunga hanya seperti ini saja. Tidak akan bisa menjadi buah. Dan kakek bilang Inspektur yang lama sudah diganti, dan yang datang adalah seorang Inspektur muda yang baru. Aku yakin kalau dia tidak tahu tentang hal ini. Dia pikir genangan lumpur ini mengganggu, tapi ternyata genangan lumpur itulah yang membantu pembentukan ekosistem kebun itu. Dia tidak tahu itu, makanya ia menutupinya menggunakan rumput sintetis ini.” Jelasku.

“Jadi, pohon-pohon cokelat kakek tidak berbuah hanya karena rumput sintetis ini ?” tanya kakek. Aku mengangguk mantap. 

“Yang harus kita lakukan sekarang, hanya menjelaskan ke Kantor pusat perkebunan, dan memperbaiki semuanya.” Kata Pak Wisnu sambil tersenyum.

“ Wah, Jodi, kamu memang cucu kakek yang hebat. Kakek bahkan selama ini tidak tahu tentang penyerbukan bunga cokelat” Kata kakek sambil mengacungkan jempol.

“Kami juga hebat, kakek..” Kata Eddi dan Sherril bersamaan. 

“Iya, semua cucu kakek Hebat..” kata Kakek sambil tertawa.  

“ Kalau begitu ayo, tunggu apa lagi ?” lanjut Kakek, lalu masuk ke mobil. 

Kami pergi ke Kantor pusat perkebunan dan bertemu Inspektur, kami menjelaskan semuanya. Untung mereka mau mengerti. Rumput sintetis sudah disingkirkan, walaupun butuh waktu selama beberapa minggu untuk membuat babi-babi hutan kembali ke kebun kakek, tapi aku yakin tahun depan, Kakek akan punya banyak cokelat lagi. Liburan terasa cepat sekali berlalu, kami harus kembali kerumah. Aku tidak sabar menunggu Liburan tahun selanjutnya. Tidak sabar untuk makan kue cokelat asli dari perkebunan kakek.

Asyiknya Mulok Ikan Lele

Mulok Ikan Lele merupakan salah satu kegiatan mulok yang dilaksanakan di SMP Astra Makmur Jaya. Di dalam kegiatan mulok ikan lele, kita bisa mempelajari tentang cara-cara memelihara ikan lele, mengobati luka-luka pada ikan lele, cara menangkap ikan lele. Pernah suatu kali ikan lele banyak yang terluka. Ternyata setelah di cari informasi ikan lele tersebut memakan satu sama lain. Lalu kami berusaha mencari cara untuk mengobati yang terluka dan memisahkan antara lele yang besar dan yang kecil.

Terkadang saat makanan ikan lele habis, kami semua mencari makanan penggantinya, misalnya keong/siput. Caranya kita harus menghancur cangkangnya lalu memasukan ke dalam kolam. Hewan ini banyak terdapat di parit/kuala di blok sebelah sekolah. Kami selalu menantikan saat-saat mencari keong ini karena selain mendapat pengetahuan baru, mencari keong itu mengasyikan. Kami masuk ke parit berlumpur sambil bercanda ria. Sedikit kotor tidak masalah. 

Selain keong dan siput, bisa juga kita menggunakan kangkung sebagai makanan tambahan. Kangkung bisa dihancurkan terlebih dahulu atau langsung dimasukan juga tidak masalah. Soalnya sisa kangkung yang tidak di makan oleh ikan lele bisa hidup dan berkembang di kolam, setelah kangkung itu berkembang menjadi banyak ada beberapa keuntungan yang bisa didapat, yaitu bisa menjadi pelindung ikan lele saat panas, serta daunnya dapat dimakan oleh ikan lele saat tidak ada makanan yang tersedia.

Mengikuti mulok ikan lele sangat seru, banyak hal-hal yang menarik pada saat kegiatan mulok ikan lele seperti:

1. Bisa jalan-jalan saat mencari makanan pengganti

2. Kita bebas melakukan apa yang ingin kita lakukan, misalnya membuka baju saat gerah dan masuk parit, sedikit berenang-renang dan main lumpur, tidak ada teman yang marah, tapi mungkin hanya guru yang agak marah. He he he

/Red : Syafril_8B 

Jumat, 10 April 2015

KUNJUNGAN YANG MEMBANGGAKAN DARI BAPAK GUBERNUR SULAWESI BARAT

"Semoga Rumah Pintar dan Hijau ini bermanfaat bagi seluruh warga, mulai dari anak-anak hingga orang tua."

Ucapan yang penuh doa dan harapan ini merupakan bentuk support yang berharga dari Bapak Anwar Adnan Saleh, Gubernur Sulawesi Barat. Ucapan yang kemudian kami jadikan penyemangat untuk mewujudkannya. Sebuah kehormatan bagi kami, keluarga SMP Astra Makmur Jaya dan PT Letawa, mendapat kunjungan dari orang nomer satu di provinsi Sulawesi Barat. Kunjungan yang singkat namun membekas. Bagaimanapun, kedatangan beliau membanggakan hati kami.

Rombongan Bapak Gubernur datang sebelum tengah hari, Minggu (23/2) kemarin. Kami para staff guru dan karyawan sudah siap dengan penyambutan sederhana. Setelah berjabat tangan dengan Bapak dan Ibu Gubernur, segera rombongan untuk masuk ke dalam rumah pintar. Kepala sekolah kami, Bapak Andi Ibrahim, mendapat kehormatan untuk memandu rombongan berkeliling. Setiap ruangan kami tunjukan dan kami jelaskan peruntukan dan rencana ke depannya. Meskipun belum seratus persen rampung, namun senyum kepuasan nampak dari wajah Beliau. Beberapa pertanyaan pun sempat Beliau ajukan, dan  dengan senang hati kami menjawab rasa ingin tahu beliau. Kami pun dengan rasa bangga menceritakan proyeksi ke depan yang ingin kami wujudkan melalui rumah pintar ini. 

Sedikit bercerita mengenai proyeksi tersebut, sejatinya Rumah Pintar dan Hijau Astra ini merupakan prakarsa dari Astra International dan di salurkan melalui anak perusahaanya, yaitu Astra Agro Lestari. Tujuan dari pembuataan rumah pintar ini adalah sebagai sarana belajar yang terbuka bagi masyarakat di sekitarnya. Komitmen dari PT Astra International untuk berbakti bagi pendidikan di Indonesia menjadi dasarnya. Beberapa sarana edukasi yang terdapat di dalam rumah pintar ini antara lain, koleksi buku, sentra edugame, sentra kriya, pengelolaan Komposting, dan sarana edukasi kemasyarakatan lainnya.

Setelah mengobrol dan memberikan wejangan, Bapak dan Ibu Gubernur menyempatkan diri berfoto bersama kami. Suasana bertambah cair dengan keakraban yang beliau jalin. Senyum-senyum ringan tergambar di setiap wajah yang berjajar di depan pintu masuk rumah pintar. Sekalimat doa dan harapan sempat tergores dari jemari Ibu Gubernur di white board kecil. Kalimat yang kami akan abadikan, sehingga takkan terlupakan. Terima Kasih, Bapak-Ibu Gubernur. /Red:SW

SPY SCHOOL

Cittt....sebuah bus berwarna kuning ,berhenti mendadak di depan sebuah sekolah besar, yang bernama ‘ SMP 07  Shaphire Blue’ . semua siswa yang ada di dalam bus, segera berhamburan keluar dari bus.  3 orang anak laki-laki dengan tampang konyol tapi, gayanya biasa, keluar paling akhir dari dalam bus dengan gaya ‘slow motion’. Si supir bus yang melihat tingkah konyol tiga anak manusia itu, hanya menatap mereka bertiga sebentar, lalu berteriak  “ Ceeppppaaaatttt.... “ teriak pak supir sampai suaranya menggema diseluruh penjuru sekolah. Ketiga anak itu pun langsung melompat turun dari bus, setelah mereka turun bus itu langsung pergi dengan kecepatan tinggi. “ wooww...aku baru tahu kalau ternyata, bus sekolah kita punya tenaga turbo...” kata Vino, salah seorang dari ketiga anak itu, lalu seorang anak lagi yang bernama Choki, berkata, “ kerenn...” dan kemudian anak yang terakhir, yang bernama Joni , berkata  “ Dia seperti angin” mendengar itu, Vino dan choki,hanya mengagguk-anggukkan kepala mereka.

Setelah selesai dengan acara konyol mereka digerbang sekolah tadi,mereka lalu melangkah ke lobi,dan disana mereka melihat  banyak siswa yang mengerumuni mading. Vino, Choki, dan Joni penasaran,lalu mereka bertiga menerobos kerumunan   itu lalu membaca iklan di mading yang bertuliskan
       
Pengumuman
Sekolah membuat kegiatan extrakulikuler yang baru, yang diberi nama ‘spy school’ disana peserta kegiatan akan dilatih untuk menjadi mata-mata sekolah, bagi yang berminat segera mendaftarkan kelompoknya kepada Mr. Sam hari ini juga. Jumlah anggota setiap kelompok, maksimal 7 orang, sekian, terimakasih.
Mr.Sam, Senin, 17 februari 2014.


“wooww..keren.. hmm, kita bertiga harus ikut” kata Joni antusias. Sedangkan Vino &  Choki, hanya ikut mengagguk-anggukan kepala mereka, sambil memandangi pengumuman yang tertempel di mading sekolah. Saat mereka bertiga sedang asyik memandangi mading, tiba-tiba ,pak penjaga sekolah memanggil mereka lalu berkata “ heii...kalian bertiga tidak belajar..? bel sudah berbunyi dari tadi.” Mendengar itu, Joni,Vino,& Choki langsung melihat sekeliling mereka,Choki berkata “ lho yang lain kemana..?” kata choki dengan tampang bingung, setelah berdiam disana selama beberapa menit, mereka baru sadar,dan langsung menolehkan kepala mereka kearah jam dinding yang terpasang di dinding lobi. Saat sudah melihat jam Vino langsung berteriak,” waa... sudah jam delapan...” katanya panik, mereka bertiga pun langsung berlari pontang-panting ke kelas mereka, saat dijalan Joni bertanya pada Choki, “ Chok, jam pertama apa...??” lalu choki menjawab “ bahasa inggris..” mendengar itu Vino langsung berkata, “ gawat, Miss. Vera... “ kata Vino panik, dan mereka bertiga pun segera menambah kecepatan lari mereka. Sesampainya didepan kelas yang pintunya bertuliskan ‘ class VIII B’ , Joni, mengetuk pintu, lalu membukanya sendiri, didalam, terlihat Miss. Vera yang sedang mengajar bahasa inggris. Saat ia melihat ada tiga orang murid yang berdiri didepan pintu kelas sambil menatapnya takut-takut, ia segera menghampiri mereka. Lalu Miss.Vera menatap mereka bertiga dengan tatapan tajam. Joni yang awalnya mau minta maaf karena terlambat, nyalinya langsung berubah jadi ciut, karena ditatap seperti itu oleh Miss. Vera, sedangkan Vino dan Choki, menunduk kebawah karena ketakutan. 

“ Mr. Joni, Mr. Alvino, and Mr. Choki, why are you late..? “ kata Miss. Vera sambil menunjuk name tag yang ada diseragam Joni, Vino, dan Choki.

Joni, Vino, dan Choki, tidak tahu harus menjawab apa, mereka bahkan tidak tahu apa yang sedang dikatakan oleh Miss. Vera . mereka bertiga hanya diam dan menunduk kebawah seperti patung, sedangkan Miss. Vera langsung melipat tangannya didepan dada, sambil bertanya lagi, “ hmm...why...?” . Joni langsung menjawab, “ maaf, miss ,tadi..”  , 

“ speak english please” kata-kata joni, langsung dipotong oleh Miss. Vera . Choki yang sejak tadi diam, akhirnya menjawab, dengan asal-asalan, ia berkata “sorry Miss..hmm...we..engg..no smoking”,karena mendengar kata-kata Choki, semua yang ada didalam kelas tertawa terpingkal-pingkal, seorang anak laki-laki yang duduk didepan, tertawa sambil memegangi perutnya lalu berkata”..hahaha..nnoo smoking...haha” katanya sambil melanjutkan tawanya yang sempat tertunda. Miss. Vera langsung berteriak, “ stoopp...” dan suasana menjadi sunyi seketika, lalu Miss, Vera berkata lagi, “ kalian bertiga bersihkan kamar mandi, sekarang...”

Dan disinilah mereka bertiga sekarang, didalam kamar mandi siswa, yang super-duper bau, dan kata Miss. Vera mereka harus membuat kamar mandi itu menjadi seharum mungkin. Joni , Choki dan vino langsung menutup hidung, saat masuk kesana.saat Joni, dan Vino mulai menambil pel untuk mengepel lantainya, Choki, tiba-tiba mendapat ide, dia berkata “ tunggu ya.. “ lalu berlari keluar kamar mandi, tak lama kemudian, ia kembali sambil membawa 3 botol ‘ Vape’, penyemprot nyamuk. Dan membagikannya kepada Joni dan Vino, setelah menerima botol dari Choki, Vino mengamati botol itu, lalu bertanya “ buat apa Chok..? “ lalu Choki menjawab,” kalau toilet ini kita pel, sampai besok juga gak bakalan harum, mending kita semprot aja biar cepet..” kata Choki bangga.

“ kamu dapat ini dari mana Chok ?” kali ini giliran Joni yang bertanya, “ hehe..... tuuu...” kata Choki, sambil mengarahkan jari telunjuknya kearah ruang tata usaha, “ ooo...kau mencuri ya..?” kata Jhoni, Choki langsung menjawab, “ tidak kok, nanti kalau sudah selesai dipakai pasti kukembalikan, janji..” kata Choki, “ oo..baiklah cepat selesaikan..” kata Vino, mereka pun langsung cepat-cepat menyemprot seluruh isi kamar mandi, sampai benar-benar wangi. Mereka sudah selesai tepat saat bel istirahat berbunyi, dan sekarang kamar mandi sudah dipenuhi dengan bau penyemprot nyamuk, tapi menurut mereka itu, sudah lumayan, daripada bau kamar mandi yang sebelumnya, mereka pun membuka pintu kamar mandi yang sedari tadi mereka kunci, mereka takut nanti ada yang mengganggu selagi mereka bersih-bersih.

Saat sudah diluar, mereka terkejut, karena ternyata sudah banyak yang mengantri didepan pintu, mereka semua yang tadinya mengantri, langsung berebut masuk kedalam saat pintunya terbuka. Sedangkan Joni, Vino, dan Choki, Cuma senyum-senyum karena berhasil menyelesaikan pekerjaan mereka. Mereka lalu pergi keruangan tata usaha, setelah yakin kalau disana tidak ada orang, mereka pun mengendap-endap untuk masuk ke sana , lalu mereka melemparkan botol mereka masing-masing keatas kardus vape yang masih disegel, tapi, saat Choki melemparkan botolnya, ia salah sasaran, botolnya malah mengenai lantai lalu memantul kebawah meja “dari bawah meja lalu terdengar suara, “ addaawww....” Joni, Vino, dan Choki, langsung saling berpelukan karena kaget, mereka berpikir kalau itu hantu, akhirnya, Joni memutuskan untuk memeriksa kebawah meja, saat menengokkan kepalanya kebawah meja, ia melihat seorang anak laki-laki sebayanya yang sedang mengusap-usap kepalanya karena kena lemparan botolnya Choki. Namun Joni langsung berteriak karena ia kaget melihat anak itu, dan anak itu juga ikut berteriak karena melihat Joni, yang muncul tiba-tiba. Sedangkan Vino, dan Choki, yang mendengar Joni berteriak, semakin mempererat pelukan mereka sambil ikut berteriak sekencang-kencangnya sambil menutup mata mereka.

Lama-kelamaan, teriakan Joni berhenti, begitu juga dengan anak yang ada dibawah meja, karea mendengar Joni berhenti teriak, Vino akhirnya berhenti berteriak, sedangkan Choki, masih teriak-teriak sendiri, karena Choki berisik, akhirnya Vino membekap mulut choki pakai tangannya, lalu berkata “hhussss....berisik loe.. Chok...”. Choki yang dibekap oleh Vino, langsung berusaha melepaskan diri, dengan cara menggigit jari-jarinya Vino yang ada didepan mulutnya, Vino pun, langsung menjauhkan tangannya, saat Vino baru mau membuka mulut untuk memarahi Choki, Choki langsung nyembur  duluan “ Viinnn....tanganmu bau WC, dasar jorok , pasti kamu tadi belum cuci tangan....” sedangkan Vino, yang sudah dimarahi duluan hanya bisa nyengir, karena memang tadi dia belum cuci tangan. Setelah selesai dengan acara gaje mereka, mereka lalu melirik kearah Joni yang sedari tadi masih merunduk kebawah . Choki, lalu bersuara, “ Joonnnniiii....” . sedangkan Joni yang sedari tadi bengong, langsung bersuara juga, “ kaauu... siapa..?”, “ eeemmmm...aaakkuu..aku, namaku..Andi.


~~~~~..... SKIP TIME.....~~~~~

Sekarang, mereka berempat  - Joni, Vino, Choki dan Andi-, sudah duduk dibangku taman. Andi menceritakan kepada Joni, Vino, dan Choki, kalau dia tinggal dirumah yang berada tidak jauh dari sekolah. Ia diasuh oleh seorang pria yang biasa di panggil mas Toni, biasanya dia disuruh mengamen dipinggir jalan oleh mas Toni.kata Andi, mas toni, berjanji kalau uang hasil mengamen sudah cukup banyak, mas Toni akan mendaftarkannya ke’ SMP 07 shaphire blue’ Andi sudah lulus SD, tapi ia tidak lanjut sekolah karena tidak punya uang, dan karena sekarag ia sudah punya uang, ia akan mulai sekolah beberapa hari lagi. Setelah menceritakan semuanya, ia segera berkata, “ ehh.. mm.. sudah dulu ya.. aku pasti dicari sama mas Toni..daa” katanya sambil buru-buru pergi.

Joni, Vino, dan Choki saling melempar pandangan bertanya-tanya “ehh...ngomong-ngomong tadi dia ngapain, sembunyi di ruang tata usaha...???” Joni langsung menepuk jidatnya dengan keras sambil berkata “ oohh...iya..aku tadi mau tanya itu tapi lupa..” katanya sambil cemberut.

Tepat setelah itu, bel tanda jam istirahat usai langsunng berbunyi dengan nyaring. Setelah itu, semua siswa termasuk Joni, Vino, dan Choki, langsung masuk kekelas masing-masing.’’


~~~~......SKIP TIME.........~~~~

Sekarang ,sudah sore. Joni,Vino, dan Choki, pulang kerumah dengan menaiki sepeda,mereka baru dari sekolah untuk menjalani pelatihan untuk menjadi spy school, karena yang mendaftar hanya ada 3 orang yaitu, Joni, vino, dan choki, maka Mr. Sam langsung melantik mereka dihadapan para guru, sebagai mata-mata sekolah, identitas mereka dirahasiakan dari siswa-siswa yang lain, tugas mereka adalah memata-matai setiap siswa yang pernah tersangkut kasus-kasus disekolah seperti narkoba,pencurian,dll. Dan juga menyelidiki kasus pencurian yang akhir-akhir ini sering terjadi di sekolah.  saat di jalan, mereka hanya diam, sibuk dengan pikiran masing-masing,mereka bertanya-tanya apa yang dilakukan oleh Andi siang tadi diruangan tata usaha. Setelah sampai dikomplek perumahan mereka, mereka saling melempar senyum konyol, lalu berpencar kerumah masing-masing. “ aku pulang” seru Joni saat sudah sampai dirumahnya. Papa dan mama langsung tersenyum saat melihat kedatangan Joni, Joni yang melihat kedua orang tuanya langsung memeluk mereka erat, lalu bertanya “ mama dan papa kapan pulang ?” “ baru saja, kau dari mana Jon ?” tanya papanya joni “ ngg...aku...dari ..sekolah, aku bermain disana dengan Vino dan Choki”  jawabnya, “oohh.. ya sudah, cepat mandi, mama akan siapkan makan malam” kata mamanya Joni, Joni mengagguk lalu bergegas untuk mandi.


..............~~~~~~SKIP TIME~~~~~~..............

Hari ini, berlangsung seperti biasanya, mereka naik bus turbo mereka yang berwarna kuning, dan turun paling akhir, tapi hari ini tidak ada teriakan yang menggema karena pak supir sedang terkena flu, hidungnya berwarna merah, dan ia bersin-bersin terus sejak tadi, Choki yang melihat pak supir sakit , hanya bisa menahan tawanya... sedangkan Joni dan  Vino menatapnya dengan pandangan aneh. Saat turun dari bus, mereka segera masuk ke dalam kelas, karena takut terlambat lagi.

saat pelajaran sudah dimulai, tiba-tiba kepala sekolah datang dengan membawa seorang anak baru, anak laki-laki. Saat anak itu sudah berada didalam kelas, otak Joni, Vino, dan Choki langsung bekerja yang ada dibenak mereka saat ini adalah ‘ ANDI’ setelah Andi memperkenalkan diri, Andi segera beranjak dari tempatnya, dan duduk dibangku paling belakang- didekat Choki- lalu ia melempar senyum pada semua teman-teman barunya, dan pelajaran pun dilanjutkan. 

Teng..teng.. bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas, begitu juga dengan Joni, Vino, Choki dan Andi, mereka sekarang sedang duduk di bangku taman, “ cepat sekali kau masuk sekolah Andi...” kata Joni sambil tersenyum ,lalu Choki berkata “ aku sudah tahu kalau kau akan sekolah di sini, tapi, ku kira kau memulai dari kelas 1..?”
“..sebenarnya aku sudah menyelesaikan kelas 1 ku, dulu aku sekolah, di kampungnya mas Toni, tapi, waktu dikelas 2 aku dikeluarkan karena tidak bisa melunasi uang komite selama 1 tahun...” kata Andi sambil tersenyum “ ..aku senang bisa sekelas dengan kalian.” Katanya senang, Joni dan Choki hanya mengagguk-angguk mengerti, sedangkan Vino yang duduk dipinggir, hanya melirik kearah teman-temannya tanpa berkata sepatah katapun. 
       
\[*_*]/\(^-^)/.... SKIP TIME....\(^-^)/\[*_*]/

Saat ini, ketiga anggota spy school sedang berada diruang rahasia mereka, mereka  hanya duduk diam di kursi mereka sambil bergumul dengan kegiatan dan pikiran mereka masing-masing, Joni sedang duduk sambil mengutak-atik rubik nya sedari tadi,dan Vino sedang melamun sambil berdiri, sedangkan Choki, dia duduk sambil memperhatikan cokelat batang yang sedari tadi ia pegang, sesekali ia mengusap air liur yang hampir menetes di sudut bibirnya, Joni yang melihat Choki seperti itu, hanya menatap Choki dengan pandangan jijik, lalu berkata “ Chok lebih baik kau cepat makan cokelatmu sebelum itu meleleh dan jatuh ke lantai, “. Lalu Choki menjawab dengan nada sedih, “ aku ingin, tapi, ini sudah kadaluarsa...hu..hu.hu..hiks “ Joni tertawa pelan lalu berkata, “ kasiiaann....beli lagi sana....”, Choki beranjak dari duduknya, lalu  keluar, sepertinya ia pergi beli cokelat lagi... Joni pun melanjutkan aktivitasnya.

Vino, lalu beranjak duduk di sebelah Joni, Vino menopang kepalanya dengan dagunya,lalu menggumam tak jelas,  Joni melirik Vino dengan ekor matanya, lalu bertanya ” lagi mikir apa Vin..?”, Vino melirik Joni sekilas, lalu memutar badannya menghadap Joni, lalu berkata, “...hmmm... Jon.. apa kau tidak berpikiran aneh tentang..eemm.. Andii...?” kata Vino hati-hati, Joni yang mendengar itu, langsung menatap Vino, lalu bertanya, “ apa maksudmu Vin,”kata Joni, dahinya berkerut saat menanggapi pertanyaan Vino “ tidak, maksudku, apa kau tidak curiga dengan Andi, maksudku mengenai hmm.. pencurian yang akhir-akhir ini sering terjadi,” kata Vino hati-hati  “ hhmmm...??” dahi Joni semakin berkerut “huh.. maksudku, mungkin saja Andi yang mencuri, semua barang-barang sekolah kita selama ini..”kata Vino dengan semangat menggebu-gebu, dan tanpa mereka sadari, sedari tadi Choki sudah berdiri di hadapan mereka berdua, ia menggenggam sebungkus coklat ditangannya, sambil menatap mereka berdua dengan pandangan ‘cengo’, Choki langsung bertanya, “ apa maksudmu..?”, “yaahhh...kau pasti mengerti maksudku...” jawab Vino malas, Choki lalu ikut duduk disebelah Joni lalu berkata “ hhmm...Jon ,sebenarnya, aku juga berpikir tenteng hal yang sama dengan Vino, tapi aku tidak enak mengatakannya, habis, ia baik sekali kelihatannya...” kata Choki murung, “ memangnya kalian punya bukti..?” tanya Joni penuh selidik, vino menjawab dengan cepat, “aa..kenapa dia ada didalam ruang tata usaha, dan buat apa dia bersembunyi dibawah meja, di pasti bersembunyi disana, karena dia takut ketahuan oleh orang kalau dia itu habis mencuri....” “hmmm...jadi menurut kalian kita harus ..?, memaksa dia untuk mengaku..?” tanya Joni, “mmm...” kata Vino dan Choki bersamaan, sambil menganggukkan kepala mereka, Joni hanya berdecak sebal, lalu berkata, “ hhaahhh....okkee.. tapi, kalau ini tidak terbukti.. aku menyerah...” 

Vino dan Choki langsung tersenyum, lalu merangkul bahu Joni. Vino,langsung berkata, “oke..kita ini spy school, kita Cuma menyelidikinya saja, kita bukan menuduhnya iya kan..?” dan Joni pun akhirnya tersenyum “ baiklah..” katanya..


\(~_~)/  ......AT CLASSROOM.....\(~_~)/

Joni, Choki dan Vino yang baru masuk ke dalam kelas, mendapati, Andi yang tengah sendirian dikelas, sambi membaca buku, Vino lalu menghampirinya, lalu duduk di sebelah nya, Vino lalu bertanya, “hmm...Andi, boleh kami bertanya sesuatu...?”  . Andi lalu menatap ketiga teman barunya itu, ia tersenyum,lalu berkata, “ tentu...” Choki lalu ikut duduk dibelakang Andi dan Vino, ia mengeluarkan note kecil dari saku jas sekolahnya, ia lalu menatap Vino dan Andi secara serius, sedangkan Joni, ia sedang berdiri disamping Vino, sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya,  Vino lalu bertanya “hmm...apa yang kau lakukan diruang tata usaha kemarin..? “ tanya Vino to the point, mendengar  pertanyaan Vino, Andi langsung berubah pucat “aa...kenapa kalian bertanya itu..?” tanya Andi,  ia lalu berdiri, lalu bersiap untuk pergi, “ aa..aku harus mengembalikan ini ke perpustakaan...” katanya gugup lalu melangkah.. Vino yang bingung langsung melihat ke arah Joni, sedangkan Joni hanya mengendikkan bahunya pelan, Vino lalu berdiri, dan mengejar Andi, yang hampir sampai didepan pintu, ia langsung merangkul punggungnya, lalu bertanya,” ayolahh...apa yang kau lakukan..?” , Andi lansung berusaha kabur lagi, dan Vino sudah kehilangan kesabarannya karena sejak tadi tidak mendapatkan jawaban dari Andi, ia lalu meraih pergelangan tangan Andi, lalu memutar tangan itu kebelakang badan Andi, ia lalu berkata, “ apa..?”.. Andi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, dan Vino berkata lagi, “ oke... terakhir, kalau kau tidak menjawab, kupatahkan tanganmu, apa yang kau lakukan diruang tata usaha kemarin..???  hahh..?” , “ aa..aku mencuri, cemilan dari ruang guru, dan aku berunyi  di bawah meja...” jawab Andi cepat, “ jadi, kau hanya mencuri cemilan ,iya kan Andi..?”tanya Joni, Andi  hanya menjawab dengan anggukan kepala, Joni lalu menghela nafas panjang, lalu tersenyum dan menatap Vino, “ sudah terbukti..dia tidak mencuri seperti yang kau katakan, iya kan Vino..?” tanya  Joni, Vino langsung menjawab, “ tapi, kan tetap saja ia mencuri, dan itu berarti aku benar...” katanya,
“ apa menurutmu cemilan guru itu salah satu aset penting sekolah..?” tanya Joni,
“hhmmm...ya tentu saja, aa..kalau tidak ada itu guru-guru bisa kelaparan saat jam istirahat...” jawab Vino asal-asalan,
“ heii...sudah  kalian ini bertengkar terus.. sudahlah yang penting kita sudah tahu kalau Andi itu bukan pencurinya, ia kan,” kata Choki yang berusaha menengahi pertengkaran Joni dan Vino, “ hhmm iiyaa...kalau begitu aku minta maaf ya.. karena telah menuduhmu yang bukan-bukan..” kata Vino kepada Andi, Andi mengangguk lalu tersenyum.
       1 menit....
       2 menit...
       3 menit...
       4 menit...
“kenapa diam saja..? apa yang akan kita lakukan sekarang..?” tanya Joni bingung...
        1 menit...
        2 menit....
        3 menit...
“ aarrgghh.. aku tidak tahu..” kata Vino, “ aaa... bagaimana kalau kita berjaga disini nanti malam..? ..sekalian kita menyelidiki pencurian itu.. siapa tahu hari ini pencurinya datang lagi...” kata Choki tiba-tiba, “ hmm.. ide yang lumayan bagus...” kata Vino “OKE JADI NANTI MALAM KITA RONDA DISINI...” teriakan Joni yang tiba-tiba, langsung membuat yang lain jantungan, “ huuhh...Joni...kita Cuma jaga malam disekolah bukan ngeronda..” kata Vino, “lho bukannya sama aja ya..?” jawab Joni sok polos, “ ya enggak sama lah.. kalo ngeronda itu buat bapak-bapak, masa kita yang kece-kece gini disamain sama yang begituan..’’ kata Choki . “ ooooo.....” Joni  mengangguk-anggukkan kepalanya “ ehh awas Jon jangan ngangguk terus kepalamu mau copot tuhh...” sembur Vino dan yang lain pun tertawa, “ terus Andi gimana ..?” tanya  Choki, semua pun langsung melihat Andi “ Andi ikut kita jaga dong.. ya kan Ndi..?” kata Joni, Andi hanya tersenyum lalu mengagguk.

V(^.^)V ...SKIP TIME...V(^.^)V

~at school..19.00 WIB
Sekarang Joni, Vino, Choki, dan Andi sudah berada disekolah, saat ini mereka sedang mengendap-endap disepanjang koridor sekolah , mereka menuju kearah taman, sesampainya di taman mereka langsung duduk di bangku taman, mereka berempat duduk disana, sambil diterangi cahaya lampu taman yang remang-remang, “ kita ngapain lagi sekarang..? “ tanya Choki, “ Cuma duduk...kita tunggu pencuri itu datang.”kata Joni, “ kalo dia enggak datang hari ini..? “ tanya Andi, “ yahh kita coba besok, lagi..terus besok..besok..terus besoknya lagi, sampai pencuri itu bisa ketangkap..” kata Joni, Andi hanya mengangguk lalu berkata “ hmm..kita kayak detektif aja ya...” “ emang iya “ kata Choki “ haa..?” Andi bingung, “ iya , kami bertiga itu detektif sekolah..” kata Joni sambil tersenyum, “ o..’’ gumam Andi singkat walaupun sebenarnya ia masih kurang mengerti, “ ehh...Vino mana .. ? “ tanya Choki, “ nihh...tidur..” kata Andi sambil menggoyang-goyangkan bahunya yang dijadikan bantal oleh Vino “iiihhh...Vino ngiler..jorok banget..” kata Andi, saat melihat Vino menumpahkan air liur di jaketnya, sedangkan Joni dan Choki tengah tertawa terbahak-bahak karena melihat tingkah aneh dua makhluk gaje di hadapan mereka, tanpa menyadari kalau sebenarnya mereka berdua lebih gaje dari pada Andi dan Vino.

Tiba-tiba mata Joni menangkap sesuatu, ia melihat bayangan seseorang yang mengendap-endap di tengah koridor sekolah,” ssttt..” ia lalu mengisyaratkan kepada teman-temannya untuk diam, Choki langsung berhenti tertawa, dan bertanya, “ kenapa..?”, Joni langsung mengarahkan jari telunjuknya ke tengah koridor sekolah, Andi dan Choki, segera mengarahkan pandangan mereka ke arah koridor sekolah, dan disana mereka melihat bayangan itu, “ itu pasti pencuri...’’ kata Choki, dan Joni p mengangguk, “ baiklah ayo, kita tangkap dia... hei Vino ayo bangun”,  kata Andi sambil menarik-narik pipi Vino, Vino yang merasa terganggu pun langsung berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih tercecer di alam mimpi, kaena vino tidak kunjung membuka mata, Andi langsung menarik tangannya dan Vino pun jatuh dari bangku , “ adduuhh...” kata Vino sambil memegangi kakinya yang terantuk batu “ huh..siapa suruh molor terus..” kata Andi kesal, “ sudah ayo, nanti pencurinya keburu lari..” kata Joni, “ hah..ada pencuri..? “ tanya Vino panik, “ hhuussss...” kata yang lainnya sambil meletakkan jari telunjuk mereka di bibir masing-masing,    ” huh..diam, ayo..” kata Joni, dan mereka pun mengendap-endap mengikuti pencuri itu, dan mereka juga ikut berhenti saat pencuri itu berhenti tepat didepan Laboratorium Computer, pencuri itu lalu membuka pitu dengan cara mencongkelnya, setelah pintu terbuka, pencuri itu bergegas masuk kesana sendirian, setelah pencuri itu masuk, Joni, Vino, Choki dan Andi mengintip kedalam, pencuri itu tidak menyalakan lampunya, semuanya gelap, mereka tidak bisa melihat apa-apa. mereka lalu merogoh saku mereka dan mengambil senter mini dari dalam sana dan menyalakannya, mereka lalu masuk dengan hati-hati, “kemana dia..?” tanya Andi sambil mengarahkan senternya kesekuruh penjuru ruangan, “ ruangan ini luas, pasti dia sembunyi, ayo kita berpencar,.” Kata Joni, yang lainnya mengangguk, lalu berpencar, mereka melangkah dengan hati-hati sambil memperhatikan keadaan sekitar, tapi hasilnya nihil mereka tidak dapat melihatnya sama sekali, saat Joni sedang mencari-cari, ia melihat ada sesuatu yang aneh dibawah salah satu meja komputer, ia lalu menunduk untuk melihat kebawah sana, dan disana ia melihat pencuri itu meringkuk di bawah meja, sambil memandangnya dengan tatapan tajam, Joni langsung berteriak “ heii..” sebenarnya, ia ingin berteriak memanggil teman-temannya, tapi pencuri itu langsung melompat kearah Joni, ia membuat Joni tersungkur dilantai, pencuri itu lalu mendekati Joni, dan langsung menodongkan pisau lipat kearah wajah Joni, pencuri itu lalu membuka kain yang menutupi sebagian wajahnya, ia menatap Joni lalu meletakkan telunjuknya dibibirnya sendiri, sedangkan Vino yang tadi mendengar teriakan Joni, langsung berlari unyuk mencari Joni, karena takut terjadi sesuatu yang buruk pada sahabatnya itu, ia lalu berteriak memanggil Joni, saat pencuri itu mendengar teriakan Joni, ia langsung menggoreskan pisaunya di lengan kanan Joni, walau pun pelan, tapi pisau lipat yang tajam itu, menyisakan goresan yang agak sedikit dalam, sampai menembus lewat jaket dan baju yang dipakai Joni, Joni meringis kesakitan saat menyadari kalau lengannya sudah berlumuran darah, sedangkan setelah pencuri itu menyakiti lengan Joni dengan pisaunya, ia segera lari dan melompat keluar jendela, “viinnoo..” teriak Joni, mendengar teriakan sahabatnya, Vino langsung berlari ke arah sumber suara, dan saat melihat Joni yang tersungkur di lantai, mata Vino langsung membulat, ia lalu menghampiri Joni dan bertanya “ kau, kenapa Jon..?”, Joni lalu menggeleng, lalu mengarahkan telujuk kirinya kearah jendela yang terbuka, lalu berkata, “ pencurinya, hah..dia kabur...” . Vino, langsung berlari kearah jendela, dan melihat keluar jendela, tapi setelah itu,ia berbalik dan menggelengkan kepalanya, tepat setelah, itu, Andi datang, dan langsung bertanya, “ kenap..kenapa.. aku dengar kau tadi berteriak Jon,” katanya panik, Vino langsung menjawab, “ pencurinya kabur, dia lewat jendela tadi,”, “hah..ck..ck..ck. terus gimana donk..?” Vino hanya mengendikkan bahunya, “ eh Choki mana,.?” Tanya Vino saat menyadari kalau Choki tidak ada, “ tauu...dimakan setan mungin..” jawab Andi, “ ehh...lenganmu kenapa.. Jon..???”, tanya Andi kaget saat menyadari kalau lengan Joni berdarah, Vino dan Andi lalu menghampiri Joni, dan melihat lengannya, “ huh...ini pasti ulah pencuri itu, iya kan..?” tanya Vino, “ yaa..bisa jadi..” kata Joni sambil meringis lucu, “ kau..ini saat sakit masih bisa bercanda,” kata Andi kesal, “ haha..ini tidak apa-apa kok..” kata Joni sok kuat, padahal sebanarnya ia sangat kesakitan, dia cuma tidak mau teman-temannya terlalu panik, “ yang tidak apa-apa, lihat bajumu sampai robek..”  kata Vino, tiba-tiba semua lampu diruangan itu menyala, dan terlihat Choki yang langsung berlari ke arah mereka, “ hei teman-teman, aku temukan tombol lampunya.. “ katanya sambil tersenyum lucu, “ Joni kau kenapa..” tanya Choki panik, “sudah..tanyanya nanti saja, sekarang ayo kita pulang sebelum lukanya Joni tambah parah, Andi dan Choki mengangguk, lalu membantu Joni untuk berjalan pulang, mereka pulang dengan naik sepeda, tidak tahu bagaimana caranya, yang penting mereka sampai dirumah. Dan sesampainya, dirumah Joni, mereka segera diserbu berbagai pertanyaan khawatir dari mama dan papanya Joni dan mereka bertiga terpaksa berbohong dengan mengatakan kalau Joni jatuh dari sepeda, setelah itu, Andi , Choki, dan Vino diantar oleh papanya Joni dengan menggunakan mobilnya karena papanya Joni takut kalau terjadi sesuatu yang buruk lagi kalau mebiarkan mereka berseda larut malam , dan sepedanya mereka titip dirumah Joni.


..\(^_^)/......SKIP TIME......\(^_^)/..

Tak..”aduuuhhh...” teriak Vino sambil mengusap-usap kepalanya, Vino pun segera menegakkan kepalanya dan mengedarkan pandangannya untuk mencari siapa pelaku kejahatan yang melemparkan spidol ke atas kepalanya, tapi yang ditemukannya malah tatapan aneh dari semua teman-teman sekelasnya, seakan tatapan mereka mengatakan kalau sebentar lagi grim reaper akan datang untuk mencabut nyawanya, walau kenyataannya yang datang bukan grim reaper, tapi lebih buruk dari itu, yang datang adalah.....miisss....Vveraa... ia datang sambil membawa spidol ditangan kirinya, dan kelihatannya spidol itu bisa melayang kapan pun, dan saat mata Vino melihat mata tajam Miss.Vera, ia menyadari kalau Miss. Vera tidak sedang menatapnya, tapi menatap ke sebelahnya, Vino pun langsung melihat kesampin kanannya, dan di sana, ia melihat Andi dan Choki yang sedang tidur nyeyak diatas kursi mereka, Vino lalu membagunkan mereka berdua, karena merasa terganggu, dua makhluk itu pun langsung menguap dan menggeliat, sambil merusaha mengumpulkan nyawa mereka, saat sudah benar-benar bangun, mereka menatap Vino dengan tatapan kesal, tapi Vino segera menyipitkan mata, dan menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat Vino seperti itu, Andi dan Choki mengangkat alis mereka, lalu mengarahkan kepala mereka ke papan tulis, dan disana mereka melihat Miss.Vera yang sedang menatap mereka tajam, Miss .Vera lalu bicara dengan nada marah, “ kalian memilih, tidak ikut pelajaran bahasa.inggris selama seminggu , atau bersihkan seluruh toilet disekolah ini, hari ini juga..?”, “ tentu saja kami memilih tidak ikut pelajaran selama seminggu, kalau di suruh membersihkan toilet tidak mau ahh...baunya parahh...” jawab Choki tiba-tiba, “ oke kalau begitu silahkan keluar” kata Miss.Vera geram, sambil membukakan pintu , Choki lalu memakai ranselnya, lalu berdiri, setelah itu, ia menarik Andi dan Vino, mereka lalu berjalan ke arah pintu, yang terbuka lebar, sebelum keluar dari pintu, Choki berbalik lalu berkata, “ miss sebenarnya aku tidak suka belajar bahasa inggris, karena miss. Vera terlalu galak, dan aku juga tidak mengerti sama sekali apa yang anda ajarkan, dan aku lebih suka berada diluar dari pada ikut pelajaran anda, terimakasih..” tutur Choki blak-blakan, sambil membungkukkan badannya, dan teman-teman sekelasnya yang lain hanya cengo melihat Choki, karena mereka berpikir kalau Choki itu terlalu polos.

Choki, Vino, dan Andi pun segera kabur dari sana, meninggalkan Miss. Vera, yang diam dengan ekspresi yang sulit diartikan. Sekarang, Vino, Andi, dan Choki sedang berjalan dikoridor sekolah yang sepi, “huh...bagus sekali Choki..karena kau kita dikeluarkan..” kata Vino kesal, “ hmm..maaf dia sangat menyebalkan,’’kata Choki, sebenarnya, is meras bersalah, tapi mau bagaimana lagi..?, “ iya dia sangat menyebalkan,” tambah Andi, “ baiklah..dia memang menyebalkan, tapi apa yang harus kita lakukan sekarang..?’’ tanya Vino, “ aa...kita kerumah Joni saja, kita harus menjenguknya..” usul Choki, “ hmm..ide bagus, “ komentar Andi, “ ohh...ayolah, kalau begitu berarti kita bolos, mamaku akan marah jika tahu kalau aku bolos,” kata Vino, “ ohh..Vino, jadi anak nakal sekali-sekali.. tidak apa-apa kan ? “ kata Choki sambil tersenyum jahil, Vino memutar bola matanya kesal , lalu berkata “ baiklah..baiklah.. ayo..” kata Vino sambil berjalan duluan, Andi dan Choki saling melihat lalu tersenyum dan mengikuti langkah Vino           


......~~~SKIP TIME~~~......

“haii..Joni..apa kau sudah baikan..” tanya Choki sambil memunculkan kepalanya dari balik pinti kamar Joni, Joni yang melihat teman-temannya datang langsung tersenyum, dan mengangguk, “kalian bolos..?” tanya Joni, Vino,Choki dan Andi langsung mengangguk, “hmm..Joni, besok kita ada kunjungan ke museum..”kata Andi, “ ahh..benarkahh... kebetulan sekali aku akan masuk sekolah besok..” kata Joni sambil tersenyum senang, Vino lalu menceritakan kejadian disekolah tadi, termasuk kejadian saat belajar bahasa inggris tadi, Joni yang mendengar cerita Vino hanya bisa tertawa dan menjadi pendengar yang baik, sedangkan Andi dan Choki hanya bisa nyengir gaje, karena Vino juga menceritakan kejahilan-kejahilan mereka berdua selama Joni tidak ada.

~~~~...\(0~0)/...SKIP TIME...\(0~0)/...~~~~
             
Sekarang semua murid kelas VIII B sedang berada di museum, Mr.Sam yang mendampingi mereka hari ini, selama disana, ia mengajari anak-anak tentang manusia purba, bagaimana bisa dinosaurus menjadi fosil, dan lain sebagainya yang menyangkut tentang kehidupan zaman prasejarah,sedangkan anak-anak murid hanya bisa memenuhi note mereka dengan catatan penjalasan Mr.Sam, saat yang lain sedang mencatat, Joni mendekati salah satu fosil pterosaurus, dinosaurus ukuran sedang, yang memiliki sayap mirip kelelawar, dan ia membayangkan kalau ia menjadi seorang ahli paleontologi yang menemukan fosil pterosaurus tersebut, dan ia juga membayangkan kalau fosil itu akan dinamai dengan namanya, saat ia sadar dari khayalan konyolnya, ia menengok ke segala arah dan tidak menemukan teman-temannya disekitarnya, ‘mungkin mereka pergi keruangan lain’ batinnya, dan ia pun mulai berjalan santai untuk mencari teman-temannya, saat ia melewati suatu tempat didalam museum yang memajang perhiasan-perhiasan peninggalan keraton, matanya menangkap sesuatu, ia melihat seorang laki-laki yang tampak tidak asing baginya, ia mencoba mengingat, tapi jalan di otaknya berubah jadi buntu , sejenak ia mengawasi gerak-gerik aneh dari orang tersebut, tapi ia tetap tidak bisa mengingatnya, orang itu terlihat seperti akan mencongkel kotak kaca yang melindungi perhiasan itu, batin Joni sambil melanjutkan langkahnya, ‘hmm..dia terlihat seperti ingin mencurinya, hah mencuri..dia pencuri..’ mata Joni langsung membulat , ia sudah mengingat kalau pria itu lah yang menyebabkan lengannya robek, ‘ dia pencuri..’ batin Joni, dan tepat saat itu juga, Andi, Vino, dan Choki muncul, “ Jhoni kau dari mana saja.. kami mencarimu sejak tadi..”kata Vino cemas “ Vino..pencurinya.” kata Joni , “ hah..?” sahut Vino, Andi dan Choki hampir bersamaan , “ apa maksudmu..? “ tanya Andi, “ pencuri, yang berusaha kita tangkap saat disekolah,... dia disana ,dia berusaha mencuri perhiasan dari museum, kita harus menghentikannya..” kata Joni, mendengar itu, Vino langsung mengatupkan bibirnya, mereka terdiam untuk beberapa saat, “ hentikan Jon, ini lebih sulit dari yang kita kira sebelumnya,” kata Vino sambil menatap mata sahabatnya itu, “ tapi kita mata-mata kan ?, ini tugas kita..” kata Joni,” ini bukan tugas kita, Jon tugas kita Cuma sebatas di sekolah saja,”, “iya, tapi kita harus mencegahnya, karena memang dia yang selama ini selalu mencuri di sekolah kita dan sekarang dia akan mencuri disini, kita sudah tahu kan..? karena itu kita harus mencegahnya, sebelum ia melakukan hal lain yang lebih besar,” kata Joni, “ Joni, ini di luar sekolah, ini bukan urusan kita, aku tahu, kalau dia juga mencuri disekolah, tapi sekarang ini bukan disekolah,hhh..bagaimana kalau terjadi sesuatu lagi, bagaimana kalau sekarang bukan lenganmu lagi, bagaimana kalau sekarang nyawamu, hah..bagaimana..? ayo kita pulang sekarang,” kata Vino sambil menyeret Andi dan Choki, ia berbalik dan hendak melangkah pergi, tapi setelah ia sadar kalau  Joni tetap diam ditempatnya , ia berkata, “ Joni cepat, busnya sudah mau berangkat,” Joni sejak tadi hanya terdiam, sambil menunduk seakan-akan lantai lebih menarik untuk dilihat, Joni lalu menegakkan kepalanya, dan berkata, “ terserah kau saja..” katanya, lalu berlari ke dalam museum, Vino berbalik lagi lalu melangkah masuk kedalam bus sambil menarik Andi dan Choki yang saling melempar pandangan heran.

“apa semuanya sudah didalam bus..?” tanya Mr.Sam, “ aaa...Joni masih didalam sir..” kata Choki, sedangkan Vino sejak tadi hanya diam, “ oo..apa perlu kita mencarinya..?” tanya Mr. Sam “ aaa....hmm..Vin..?” gumam Vino sambil menyenggol lengan Vino, tiba-tiba Vino berdiri, lalu berkata “ biar kami yang mencarinya sir..” kata Vino lalu menarik Andi dan Choki keluar bus, saat sudah di luar bus Andi bertanya, “kita akan membantu Joni, iya kan Vin..?” Vino hanya menggumam lalu mengangguk kecil, “yeeaahh....ayo kita tangkap pencurinya..” teriak  Choki dengan semangat 45, sambil mengepalkan tangan kanannya, sedangkan Andi dan Vino hanya tersenyum.

Mereka sudah di dalam museum sekarang, dan mereka sedang mencari Joni, dan mereka mendapati Joni yang sedang bersembunyi sambil mengintai pria yang tadi ia curigai, Vino lalu mengagetkan Joni dari belakang,”buuuuuu...” Joni yang kaget,langsung keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung menatap Vino, Choki dan Andi yang tersenyum kearahnya, melihat ketiga temannya datang, Joni mengangkat sebelah alisnya lalu tersenyum “ aku tahu kalian pasti kembali” kata Joni sambil tersenyum lebar, “ ayo ikut aku, “ kata Joni, mereka lalu bersembunyi ditempat yang dekat dengan tempat pencuri itu, dan tanpa mereka sadari, pencuri itu sudah berhasil membuka kotak itu, tidak ada orang lain diruangan itu selaim mereka berlima, dan pencuri itu mengira kalau ia hanya sendiri disana, ia lalu mengambil perhiasan itu, dan mengantonginya, ia mengawasi keadaan sekitar, lalu bergegas keluar dari museum

“ayoo...aku yakin, dia akan kabur..” kata Joni mereka berempat lalu mengikuti pencuri itu, dan benar pencuri itu pergi ke tempat parkir , Choki langsung bertanya, “ apa kau yakin dia orangnya Jon..?”, “iya atau bukan , yang penting ia sudah mencuri barang milik museum, dan kita harus menangkapnya, “ kata Joni, Joni lalu mengambil ponsel yang ia letakkan di sakunya lalu menghubungi seseorang.

“hallo..”
“ iya kenapa Jon..”
“ aku butuh bantuan paman, bantu aku untuk menangkap penjahat yang kuceritakan kemarin pada paman..”
“ yahh...karena paman sudah berjanji.. baiklah..paman akan siapkan semua yang kau butuhkan..kau bosnya..”
“ baiklah, aku butuh sebuah truk besar, dan sebuah tanda penutup jalan, tapi aku belum tahu dia akan kearah mana, jadi paman harus bersiap, kalau aku sudah tahu, aku akan menghubungi paman lagi..”

Joni lalu memutuskan sambungan teleponnya dan lanjut mengawasi pencuri yang bersiap kabur itu, “ hmm..Joni, pamanmu sudah tahu,” tanya Andi, “hh..iya..saat aku sedang sakit, paman mendesakku untuk cerita semuanya, dan aku cerita, dia akan membantuku dan merahasiakan ini dari mama dan papa ku, dan asal kalian tahu, pamanku itu seorang polisi..” kata Joni bangga

“ wahh...pekerjaan kita bisa lebih mudah kalau begitu, “ kata Choki, yang lainnya hanya mengangguk-angguk, sekarang pencuri itu sedang men-stater  motornya, Andi yang sedang memperhatikan orang itu, berkata, “hmm..aku sepertinya mengenal orang itu, aku ingin lihat wajahnya, mungkin aku benar-benar mengenalnya.” “ yahh..mungkin saja kau mengenalnya, tapi itu nanti saja, sekarang ayo kita tangkap dia” kata Joni dengan semangat 45..

Mereka berempat lalu masuk ke dalam bus, dan menyuruh pak supir untuk membantu mereka, dengan mengikuti penjahat itu, “pak supir..anda tidak boleh menggunakan turbo, nanti kita ketahuan...” kata Vino memperingatkan, bus lalu berjalan mengikuti penjahat yang ada di depan setelah tahu rute yang akan dilewati, Joni menghubungi pamannya, beberapa saat kemudian pamannya kembali menghubunginya, untuk menanyakan rencana keponakannya itu, Joni lalu memberitahukan rencananya kepada pamannya, dan tak lama kemudian semuanya sudah siap sesuai rencana. “semuanya sudah siap,” kata Joni. Vino, Choki, an Andi langsung mengangguk sambil terus mengamati pencuri itu, “ ohh..dia terlalu lamban..aku bosan kita harus memancingnya agar dia sedikit cepat,” kata Vino, Joni mengangguk lalu meminjam toa yang dibawa Mr.Sam lalu menengokkan kepalanya keluar jendela bus lalu berteriak “ heii...kau yang di depan menyerah saja, kau akan kami tangkap sebentar lagi,kau akan dipenjara karena mencuri barang milik museum..” dan berhasil pencuri itu semakin mempercepat laju motornya, dan dia selalu berjalan lurus kedepan karena semua pertigaan dan perempatan jalan sudah ditutup menggunakan penutup jalan, “ pamanmu hebat..dia menutup jalan tepat pada waktunya..” puji Andi, “ ya memang..polisi harus cepat..” kata Joni, “oke sebentar lagi kita akan menangkapnya, gunakan turbo busmu pak..” kata Joni pada pak supir, dan pak supir dengan senang hati mempercepat laju mobilnya, ia lupa kalau dibelakang masih ada seluruh siswa kelas VIII B dan Mr.Sam,yang kemungkinan besar akan muntah-muntah setelah turun dari bus nanti.

“sebentar lagi, tinggal satu persimpangan lagi,” kata Joni sambil memperhatikan jalan, sedangkan si pencuri, ia sedang tersenyum menang didepan sana, ia yakin motornya lebih cepat dari pada bus sekolah kuning di belakangnya itu, dan ia pun menambah kecepatan laju motornya, tapi saat ia berbelok, ditengah jalan sudah ada truk yang pintunya terbuka lebar, pencuri itu berniat mengerem , tapi kecepatan motornya terlalu tinggi , dan akhirnya, pencuri itu bersama motornya masuk kedalam truk ,dan saat pencuri masuk kedalam truk , para polisi yang berjaga disamping truk, langsung menutup pintu truk dengan gerakan cepat.

“yeeahhh..” teriak Joni, semua penumpang bus pun segera turun, Joni, Vino, Choki, dan Andi segera berlari kearah truk, pak supir tetap bertahan di dalam bus, sedangkan teman-teman joni yang lain dan Mr.Sam sedang sibuk, muntah di pinggir jalan.

“ apa lagi yang kita tunggu, ayo kita lihat pencurinya..” kata Andi bersemangat sambil tersenyum lebar, polisi yang berjaga di pinggir truk pun membuka pintu truk secara hati-hati, mereka takut kalau saat mereka tiba-tiba kabur, tapi saat pintu terbuka, “ ah.hahahaa...dia pingsan...” Choki tertawa sambil menunjuk si pencuri yang tersungkur di dalam truk, pamannya Joni pun segera masuk ke dalam untuk memeriksa keadaan pencuri itu lalu berkata, “dia pasti menabrak bagian dalam truk,” kata paman Joni sambil menunjuk bagian depan motor si pencuri yang sudah remuk.

Tak lama kemudian polisi-polisi yang lain berdatangan, para polisi yang baru datang, segera memeriksa KTP yang ada didalam dompet dikantong si pencuri, dan mereka mengatakan, kalau pencuri itu adalah penjahat yang dicari-cari polisi selama beberapa bulan belakangan ini. Tak lama kemudian pencuri itu sadar dari pingsannya, kepalanya masih ditutupi dengan helm motornya, ia menatap bingung kesekelilingnya, ia sempat mencoba kabur, tapi gagal, karena kedua tangannya sudah diikat dari belakang, “ooo....karena, dia sudah bangun ayo kita lihat siapa dia..” kata Vino sambil membuka helm si pencuri secara kasar, “hhmm....tidak buruk,” kata Vino sambil mengamati wajah si pencuri, karena penasaran, Joni, Choki, dan Andi segera mendekat untuk melihat si pencuri, tapi saat pencuri itu melihat Andi, pencuri itu langsung berkata,” Andii...?” sedangkan Andi, ia yang melihat wajah pencuri itu, segera melangkah mundur kebelakang, dengan mata berkaca-kaca, lalu berlari masuk ke dalam bus, Joni dan yang lainnya awalnya bingung melihat tingkah Andi, tapi Joni tiba-tiba membulatkan matanya, ia mengamati wajah pencuri itu sejenak, “ jangan-jangan..” Joni menggantung kalimatnya, “jangan-jangan apa Jon..?” tanya Choki dan Andi hampir bersamaan, tanpa menjawab pertanyaan kedua temannya, Joni langsung mendekati pamannya, “paman boleh aku lihat identitas pencurinya..?” tanya Joni, “ini..” kata pamannya Joni sambil menyerahkan sebuah kertas, saat membacanya, Joni mengangguk-anggukkan kepalanya, “ pencuri itu, dia yang merawat Andi selama ini...” kata Joni kepada Choki dan Vino, “ maksudmu...mass..mass.engg, mas siapa yaa..?”kata Choki, “ mas Toni,” tambah Vino, “ ahh..iya..” kata Choki sambil nyengir kuda.

Joni, Vino dan Choki lalu segera berlari ke bus untuk menyusul Andi, Andi terlihat duduk dibangku bus paling belakang sambil menundukkan kepalanya, saat menyadari kehadiran teman-teman ya, ia segera berkata, “ maaf..aku tidak tahu,aku tidak menyangka kalau mas Toni itu pencuri..” kata Andi dengan kepala yang masih menunduk, “ heii..kenapa kau minta maaf..? ini bukan salahmu...ini tidak ada hubungannya denganmu.. mas Toni itu, bukan keluarga kandungmu kan..? jadi tidak apa-apa, kau tidak perlu merasa bersalah, kalau soal tempat tinggalmu ,kita akan bicarakan nanti..sekarang tersenyumlah..” kata Joni sambil tersenyum lebar, Andi mengangkat kepalanya, lalu tertawa lebar, “ hmm...good boy..” kata Choki sambil menepuk-nepuk kepala Andi, dan Andi hanya bisa cemberut karena diperlakukan seperti anak kecil.


..~~~...SKIP TIME...~~~..

Setelah hari yang hebat itu, mereka semua kembali kerumah, sekarang si pencuri alias, mas Toni sudah ada dipenjara, Andi ? , hmm..Andi sekarang tinggal bersama dengan Mr.Sam, karena beliau tinggal sendiri, jadi Mr.Sam dengan senang hati menerima Andi dirumahnya, dan berkat jasa Joni, Andi , Vino fan Choki, mereka mendapat lencana ’police kids’ dari kepolisian, dan sekarang Andi juga telah dilantik menjadi anggota ‘spy school’, jadi sekarang mereka berempat bisa selalu bersama, dan saat tahun ajaran baru, keempat member spy school akan melepas jabatan rahasianya, dan menyeleksi spy school selanjutnya.


~~~hari kelulusan SMP~~~

Joni,Andi, Choki,dan Vino tengah gugup. Saat initigaa.., ditangan mereka,sudah ada sebuah amplop yang isinya, menentukan mereka lulus atau tidak, “oke..kita buka bersama dalam hitungan ketiga..”kata Joni, ketiga temannya yang lain hanya mengangguk, “okee..satuu...dua ..” mereka langsung merobek amplop dengan dengan terburu-buru, saat mereka membaca kertas masing-masing, Joni langsung bergumam, “ aku lulus...”, “aku juga..” kata Vino, Choki, dan Andi, dengan mata berbinar senang..., mereka saling melempar tatapan senang satu sama lain, sebelum akhirnya mereka berteriak senang, lalu berpelukan ala teletubies.

Rabu, 08 April 2015

Sampah Organik - Anorganik

Hai, Teman-teman!!!

Kalian pasti lihat di depan kelas kalian ada dua tempat sampah yang beda warna. Ada tulisannya tuh, SAMPAH ORGANIK dan SAMPAH ANORGANIK. Kenapa di beda tulisannya? Wah, jangan-jangan kalian belum tahu artinya tuh, makanya kalian masih sembarang membuangnya. Kalau gitu, kalian simak deh.

Tahukah kalian apa yang dimaksud SAMPAH ORGANIK?

SAMPAH ORGANIK adalah sampah yang berasal dari siswa makhluk hidup, misalnya tumbuhan. Biasanya yang banyak di sekitar kita berupa dedaunan kering atau kertas-kertas bekas yang kamu buang. Sampah ini mudah busuk dan terurai jika di tanah. Karena itu, sampah ini bisa digunakan untuk pupuk tanaman seperti Komposting yang ada di dekat green house sekolah kita itu. Pupuk kompos sangat bagus lho untuk menyuburkan tanah.

Tempat SAMPAH ORGANIK itu yang warnanya hijau yah, jadi kalau ada sampah dedaunan atau kertas-kertas kalian buang di situ yah.
Nah, sekarang kalian sudah tahu kan yang dimaksud sampah organik dan dimana kalian harus membuangnya.

Lalu, apa yang dimaksud dengan SAMPAH ANORGANIK?

Sampah anorganik adalah sampah yang bukan berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, misalnya plastik. Bungkus-bungkus makanan yang kalian beli itu salah satunya. Berbeda dengan sampah organik, sampah anorganik susah untuk busuk. Jadi kalau di kubur bisa merusak tanah, bisa jadi tidak subur deh tanah kita. Tapi sampah ini dapat di daur ulang seperti yang dilakukan teman-teman kita di mulok pertukangan kreatif dan kerajianan tangan. Di tangang mereka, plastik bisa diolah menjadi bunga-bungaan, keranjang yang menarik, dan dicetak menjadi gagang pisau melalui pelelehan terlebih dulu. Hasilnya bagus bukan?

Nah, tempat SAMPAH ANORGANIK itu yang warnanya kuning. Jadi kalau kalian ingin membuang plastik, pembungkus makanan, dan sebagainya, buang di situ ya.
Sekarang kalian sudah tahu kan apa yang dimaksud SAMPAH ORGANIK dan ANORGANIK serta di mana kalian harus membuangnya. So, jangan buang sampah sembarangan lagi ya. GO GREEN SMP AMJ !! RED/Nurul&Naslia_7C.

HATI-HATI

Seorang pemuda sedang mencoba sepatu barunya yang berharga mahal. Ia sangat hati-hati dalam melangkah karena tidak ingin sepatu barunya kotor. Di tengah jalan, ia melihat gundukan berwarna abu-abu mrip kotoran sapi. Untung dia segera melihat ke bawah dan langsung mengalihkan kakinya sehingga tidak terinjak. Namun dia masih penasaran dan berbalik memandang gundukan itu. Ia masih belum yakin apakah itu kotoran sapi atau lumpur. Kemudian ia menciumnya, baunya memang mirip kotoran sapi. Tapi itu juga belum membuatnya yakin. Tidak mau buang-buang waktu, ia mencolek gundukan itu dengan telunjuknya dan menjilatnya. Lalu ia tersenyum lega. Pemuda itu melanjutkan perjalanan sambil berkata dalam hati, “Yakin sudah itu kotoran sapi. Ahh, untung tidak terinjak tadi”, ucapnya bersyukur.RED/DESTIN_7C.

MEnubar