Waktu menunjukkan pukul 15:00 ketika kelompok peserta ujian terakhir di kegiatan Gashuku dan Ujian Kenaikan Sabuk Karate INKADO tampil di depan penguji. Mereka adalah siswa SMP Astra Makmur Jaya. Penampilan mereka paling ditunggu-tunggu diantara peserta kegiatan yang lain, yakni jajaran security area Celebes 1. Dengan penuh semangat bibit-bibit karateka muda ini menunjukan hasil latihannya. Tepuk riuh mengiringi penampilan mereka yang mantap untuk unjuk gigi di depan penguji yang merupakan dewan guru senior di perguruan INKADO yang secara khusus diundang dari Makassar.
Kegiatan Gashuku atau latihan bersama dan UJian Kenaikan Sabuk Karate INKADO ini sejatinya diperuntukkan bagi jajara security AAL Area C1 demi meningkatkan kemampuan bela diri dan persiapan menuju event karate se-AAL pada bulan November mendatang. Secara khusus para security digembleng oleh pelatih berpengalaman yang didatangkan dari Makassar. Pelatih tersebut merupakan mantan karateka berprestasi dan telah mengantar banyak anak didiknya untuk berprestasi hingga ke tingkat internasional. Senpai Ilham, begitu kami menyapanya, mulai melatih pada bulan Maret 2015 di lima PT Area C1. Kedatangan pelatih karate ini merupakan kesempatan emas dan langka. Sejak lama SMP Astra Makmur Jaya mendambakan adanya kegiatan bela diri di sekolah. Namun selalu terkendala sukarnya mencari pelatih yang kompeten. Apalagi olah raga karate ini belum popular di wilayah Mamuju Utara. Sehingga saat site mendatangkan pelatih ini, pihak sekolah meminta kesediaannya untuk menyisipkan jadwal melatih di sekolah diantara jadwalnya melatih security di site.Seperti yang diharapkan, latihan perdana di sekolah disambut antusias oleh 30an siswa yang berminat. Karate merupakan hal benar-benar baru bagi mereka. Beberapa guru bahkan turut ambil bagian dalam latihan ini. Meski latihan ini tergolong berat, antusiasme siswa tidak surut. Latihan setiap hari Senin bahkan dirasa kurang, sehingga para siswa juga ikut bergabung dalam jadwal latihan tim security di Kapro PT Letawa. Menarik melihat siswa-siswa berlatih bersama para security yang beda generasi dengan mereka, bahkan beberapa diantaranya adalah ayah dan anak.
Meskipun baru seumur jagung, karate mampu merebut hati siswa. Kegiatan yang selama ini mereka idam-idamkan akhirnya bisa mereka rasakan. Ujian kenaikan sabuk ini hanya awal. Setelah ini, mereka akan berlatih secara rutin kembali untuk mengasah kemampuanya dan mempersiapkan diri menuju event-event karate lainnya. Bela diri merupakan modal berharga untuk membentuk kepribadian. Nilai-nilai pengendalian diri merupakan poin utama yang ditekankan sebagaimana tercantum dalam salah satu diantara 4 sumpah karate. Bela diri bukan untuk gagah-gagahan, namun untuk menanamkan sikap menahan diri. Perubahan sikap siswa yang ikut dalam kegiatan ini juga terlihat. Di sekolah mereka jadi lebih mudah diatur. Mereka pun terlihat lebih menunjukkan rasa hormat pada guru dan menghargai temannya. Selain itu, lemari piala sekolah sudah menunggu untuk diisi dengan prestasi-prestasi mereka di masa mendatang. Salam Karate, Oss!
Jurnalis Guru Smpamj